Good Looking of Flat Design
Berbicara tentang design, tentu tidak ada habisnya. Karena
desain memiliki sifat universal dan pada tiap abadnya memiliki perubahan dan
kiblat tersendiri. Membahas tentang desain, kali ini saya akan membahas salah
satu contoh desain yang populer pada abad-21 ini, yaitu Flat Desain. Mendengar kata-kata
flat, pasti anda berfikir hal yang membosankan atau datar (biasa-biasa aja),
justru Flat Desain ini banyak di gandrungi dan dipakai masyarakat dunia untuk
membuat aplikasi, web dan lain sebagainya. Sehingga produk mereka dinilai
sangat unik dan menarik.
Dengan mengambil unsur minimalis dan menekankan pada
penggunaan, hal ini berfokus pada tipografi dengan warna yang cerah dan berilustrasi
2 dimensi. Elemen seperti hiasan dan embel-embel lain dapat membuat
desain dipandang tidak menarik, karena Flat Desain mengedepankan fungsional.
Desain ini cepat dipahami oleh masyarakat yang
melihatnya, sekalipun itu gambar yang berbentuk ikon dapat menunjukan tindakan
yang universal atau tujuan agar semua orang dapat dengan mudah memahaminya.
Cikal bakal Flat Desain yaitu dari negara Swiss (The
Swiss Style), desain ini adalah desain yang paling dominan sepanjang tahun
1940-an sampai 1950-an. Beberapa perusahaan besar dunia mulai mengadaptasi
desain ini kedalam produknya, salah satu contonya yaitu perusahaan Microsoft
sang pembangkit desain ‘flat’ yang populer selama beberapa tahun terakhir. Dengan
mengusung tema Metro UI, kita bisa melihat unsur Flat yang ada pada Sistem
Operasi Windows 8, tak lepas juga dengan warna solid yang dapat memanjakan mata
para penggunanya.
Kelebihan menggunakan Desain Flat yaitu desain yang
menempatkan penekanan pada kegunaan dan konten, sehingga pengguna tidak
kebingungan dan ketergantungan pada metode lama. Struktur desain yang lebih
fokus dan jelas (baik tulisan maupun warna) berguna untuk menghilangkan rasa
bosan dikala pengguna melihat desain ‘flat’ yang lebih menarik. Ditinjau dari
segi proses desain dan pengkodean, Flat Desain memiliki keunggulan dalam
kecepatan, hal ini disebabkan Flat Desain memiliki tekstur yang lebih sedikit,
sehingga bandwidth yang dibutuhkan lebih sedikit pula pada aplikasi atau
perangkat mobile.
Kekurangan menggunakan Flat desain yaitu dari segi
navigasi, karena warna yang kontras pada desain membuat pengguna bingung untuk
memilih icon atau button. Hal ini perlu dipertimbangkan dengan teliti sehingga
dapat dimengerti oleh pengguana. Selain itu, karena prinsip desain yang
minimalis, kebanyakan orang beranggapan desain ‘flat’ tidak perlu diterapkan
pada situs web, karena web memiliki fungsi untuk menarik perhatian yang lebih
dengan banyak warna dan tekstur dan mode 3 dimensi, lain halnya dengan tipe
Flat Desain, yaitu menghilangkan Bavel serta menyisipkan efek bayangan dan
mengurangi mode 3 dimensi.
Comments
Post a Comment